Jenis-jenis Refleks pada Bayi, Apa saja?

Jenis-jenis Refleks pada Bayi, Apa saja?

Jenis refleks pada bayi - Refleks adalah gerakan yang cepat dan tanpa sadar sebagai tanggapan pada rangsangan tertentu. Tidak hanya dewasa, bayi dapat melakukan refleks. 


Refleks pada bayi juga memiliki beberapa jenis. Hal ini dapat membantu ibu agar mengetahui keinginan bayi atau berinteraksi pada bayi. Untuk itu, simak penjelasan artikel ini.


Jenis-jenis Refleks pada Bayi 

Refleks bayi sebagai penanda bahwa bayi dalam kondisi sehat. Sebab, refleks berkaitan erat dengan aktivitas saraf dan otak. Dengan refleks yang baik, aktivitas saraf dan otak dapat dikatakan bagus/normal. 


Ditambah, refleks ini akan hilang seiring bertambahnya usia. Jadi, tidak perlu khawatir bagi ibu terhadap refleks tersebut. Langsung kenali jenis-jenis refleks pada bayi di bawah ini.


1. Grasp Reflex 

Ketika Anda menyentuh telapak tangan si kecil, ia secara otomatis akan menggenggam jari Anda. Refleks ini biasanya akan menghilang saat bayi berusia 5-6 bulan. Begitu pula dengan telapak kaki; saat Anda menyentuh telapak atau punggung kakinya, jari-jarinya juga akan secara otomatis menekuk, seolah-olah menggenggam.

2. Rooting Reflex 

Refleks ini muncul ketika puting susu ibu menyentuh mulut si kecil. Secara otomatis, ia akan menolehkan kepalanya saat sudut mulutnya tersentuh oleh puting susu.

Refleks ini mempermudah si kecil untuk mulai menyusui dan akan terus ada hingga ia berusia 4 bulan.


3. Moro Reflex

Jenis refleks berikutnya pada bayi adalah refleks moro atau moro reflex. Banyak orang tua mungkin merasa bingung saat melihat si kecil tiba-tiba terkejut atau menangis mendengar suara kecil, seperti pintu yang ditutup perlahan atau sedikit guncangan.

Padahal, suara tersebut mungkin tidak terdengar terlalu keras bagi Anda. Hal ini disebabkan oleh refleks moro, di mana bayi menjadi sangat sensitif terhadap suara atau gerakan mendadak. Bahkan, si kecil bisa mengalami refleks ini saat sedang tidur.

Refleks ini umumnya akan hilang ketika bayi berusia 2 bulan.

4. Sucking Reflex

Refleks mengisap atau sucking reflex adalah kemampuan penting bagi bayi untuk bertahan hidup. Ketika Bunda menyentuh bagian mulut si kecil, ia secara otomatis akan mendekat ke puting untuk mulai menyusu.

Refleks ini sekilas mirip dengan rooting reflex. Perbedaannya, rooting reflex membuat bayi secara otomatis menoleh ke arah sumber rangsangan saat pipi atau mulutnya disentuh, yang memudahkan mereka menemukan puting susu.

Sementara itu, refleks mengisap memungkinkan bayi untuk menyusui sambil bernapas dan menelan secara bersamaan.

5. Asymmetric Tonic Neck Reflex

Refleks ini muncul saat bayi berada dalam posisi berbaring dan kepalanya diputar. Ketika Bunda membelokkan kepalanya ke satu sisi, si kecil akan memperpanjang lengan dan kaki di sisi yang sama, sementara lengan dan kaki di sisi yang berlawanan akan menekuk.

Refleks ini dikenal sebagai refleks anggar karena menyerupai posisi yang diambil oleh pemain anggar saat bersiap untuk bermain. Refleks ini umumnya akan hilang ketika si kecil berusia 5-7 bulan


6. Babinski Reflex

Refleks Babinski muncul ketika Anda menggoreskan jari Anda di telapak kaki bayi, dimulai dari tumit, melintasi sisi luar telapak kaki, dan berakhir di bawah ibu jarinya.

Secara otomatis, si kecil akan membuka ibu jari kakinya dan jari-jari lainnya juga akan terbuka. Umumnya, refleks ini akan bertahan hingga bayi berusia 1-2 tahun.

7. Galant Reflex

Anda dapat memeriksa refleks ini pada bayi dengan menempatkannya dalam posisi tengkurap. Selanjutnya, usapkan tangan Anda pada kulit bayi di bagian punggung. Sebagai respon, tulang punggung bayi seharusnya akan melengkung.


8. Stepping Reflex

Refleks ini dikenal sebagai refleks berjalan atau dance reflex, karena stepping reflex mirip dengan gerakan orang yang sedang berjalan atau menari.

Refleks ini dipicu ketika tubuh bayi diangkat dan kakinya menyentuh permukaan keras, seperti lantai. Biasanya, refleks ini muncul saat si kecil mulai belajar berjalan. Secara umum, stepping reflex dapat hilang saat bayi berusia 2 bulan.

Demikianlah informasi mengenai berbagai jenis refleks pada bayi. Penting untuk diingat bahwa munculnya berbagai refleks dapat menjadi indikator perkembangan tumbuh kembang si kecil.

Ketidakhadiran respon terhadap rangsangan tertentu pada bayi dapat menjadi tanda adanya kelainan pada sistem sarafnya. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

Back to blog