Ini Tanda-tanda Bayi Susah BAB dan Solusinya

Ini Tanda-tanda Bayi Susah BAB dan Solusinya


Tanda-tanda bayi susah BAB – Sistem pencernaan bayi sering menjadi tantangan bagi para orang tua, terutama karena pada usia tersebut, sistem pencernaannya belum sepenuhnya berkembang dengan baik.

Orang tua perlu memberikan perhatian ekstra untuk menjaga kesehatan pencernaan si kecil, seperti dengan memberikan ASI dan MPASI yang bergizi. Namun, tak jarang beberapa jenis MPASI justru membuat bayi mengalami kesulitan buang air besar (BAB).

Selain itu, tidak semua orang tua mudah mengenali tanda-tanda bayi yang mengalami kesulitan BAB serta memahami penyebabnya secara langsung di rumah. Untuk itu, mari kenali lebih dalam mengenai tanda-tanda bayi susah BAB dan cara menanganinya melalui artikel ini

Tanda-tanda Bayi Susah BAB

Dalam hal buang air besar, baik orang dewasa maupun bayi memiliki pola buang air yang teratur. Pola ini penting untuk dipantau oleh orang tua agar dapat mengenali jika bayi buang air besar di luar kebiasaan tersebut.

Jika terjadi perubahan, kemungkinan bayi mengalami kesulitan BAB atau bahkan diare. Menurut puribunda.com, apabila bayi buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu dengan feses yang lebih keras, ini menandakan adanya kesulitan BAB.

Selain itu, jika bayi menunjukkan ekspresi kesakitan saat buang air besar, hal ini bisa menjadi tanda bahwa bayi mengalami kesulitan BAB. Apabila konstipasi menyebabkan adanya bercak darah pada feses atau popok, sebaiknya segera bawa bayi ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Susah BAB

Setelah mengetahui tanda-tandanya, sebenarnya apa sih penyebab bayi susah BAB? Simak penjelasannya berikut.


1. Susu Formula 

Susu formula sering menjadi alternatif bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil. Namun, konsumsi susu formula dapat meningkatkan risiko bayi mengalami kesulitan buang air besar.

Hal ini disebabkan oleh kandungan protein dalam susu formula. Menurut halodoc.com, asupan protein yang berlebihan atau tinggi dapat meningkatkan risiko konstipasi pada bayi.

Solusi yang disarankan adalah lebih cermat dalam memilih susu formula, dengan memperhatikan kondisi, usia bayi, dan komposisi pada susu tersebut. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan produk susu formula yang paling sesuai bagi bayi Anda.

2. MPASI/Makanan Padat

Karena sistem pencernaan bayi yang belum sepenuhnya berkembang, si kecil memerlukan usaha ekstra dalam mencerna makanan, terutama saat mulai beralih ke makanan padat. Proses ini membutuhkan waktu bagi sistem pencernaannya untuk beradaptasi.

Solusi yang dapat dilakukan adalah mengombinasikan makanan dengan buah dan sayuran. Sebaiknya hindari pemberian makanan berat seperti nasi atau roti pada tahap awal. Mulailah dengan menyajikan menu kaya nutrisi dalam porsi kecil untuk membantu proses adaptasi tersebut.

3. Dehidrasi

Baik pada orang dewasa maupun bayi, jika mengalami kesulitan buang air besar, sangat disarankan untuk memastikan kebutuhan cairan tubuhnya tercukupi.

Dehidrasi dapat menyebabkan feses menjadi keras sehingga sulit dikeluarkan. Selain itu, dehidrasi juga bisa membuat si kecil cepat lelah, jarang buang air kecil, dan mengalami kulit kering. Oleh karena itu, penting untuk memberikan air dalam jumlah yang sesuai dengan usia bayi.

Perlu diingat bahwa panduan mengenai kebutuhan cairan bayi dapat berbeda dari satu sumber ke sumber lainnya. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan saran yang paling tepat mengenai kebutuhan cairan bayi Anda.



4. Kondisi Medis Tertentu

beberapa kondisi medis tertentu dapat membuat bayi mengalami kesulitan buang air besar, seperti alergi makanan, hipotiroidisme, atau gangguan sistem pencernaan, seperti penyakit Hirschsprung.

Solusi: Jika bayi memiliki kondisi medis yang memengaruhi sistem pencernaannya, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat


Adakah cara-cara lain dalam mengatasi bayi susah BAB? Anda bisa memijat perut secara lembut. Cobalah menggunakan minyak pijat bayi dengan bahan alami, seperti minyak soya. 


Anda juga bisa menggunakan suplemen probiotik untuk mendukung keseimbangan bakteri baik dalam pencernaan bayi. Hal ini membantu melancarkan pencernaannya. Direkomendasikan untuk menggunakan suplemen Baby Ddrops Probotic yang mengandung 1 miliar CFU probiotik di setiap tetesnya, serta aman digunakan karena formulanya yang telah hipoalergenik.


Itulah beberapa informasi seputar tanda-tanda bayi susah BAB dan cara mengatasinya. Beberapa penyebab dan cara mengatasi mungkin ada yang berhubungan dengan bayi Anda. Meskipun begitu, diagnosa lebih lanjut bersama dokter anak adalah hal yang baik untuk mendapat penanganan lebih lanjut. 

Back to blog